Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Depresi Pada Anak

16 Desember 2010   04:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:41 491 0
Semua orangtua menginginkan anaknya untuk dapat sukses, apapun akan dilakukan oleh orangtua agar masa depan anaknya bisa terjamin. Para orangtua tidak segan-segan untuk mengeluarkan biaya yg fantastis untuk dapat memenuhi kebutuhan anaknya. Siapa orang tua yang tidak mau anaknya mendapat peringkat yang bagus di sekolah dan nantinya punya masa depan yg terjamin? Maka dari itu, sejak dini, para orangtua mulai memaksa mengikutsertakan anaknya untuk mengikuti berbagai macam les dan kegiatan-kegiatan. Namun, apakah meraka sadar bahwa memaksakan anak mengikuti les dan sebagainya itu malah akan membuat anak-anak menjadi depresi jika tidak diwaspadai?

Bumerang itu sempat menghantam balik orangtua Lysher Loh Jia Hui akibat ulah sendiri. Ini sebuah cerita tragis y ang menimpa Lysher (Siswi SD: Selamat Tinggal Sekolah, Selamat Tinggal Hidup; Koran Tempo, 23 Agustus 2001).

Siswi kelas empat SD berusia 10 tahun asal Singapura itu, mengakhiri hidupnya dengan terjun bebas dari sebuah apartemen di tingkat lima. Ia ditemukan terkapar tewas dengan mengenakan kaus oblong - celana pendek seragam sekolahnya. Siswi yang tergolong pintar di sekolah itu sangat terpukul ketika mendapat ranking ketiga.

Menjejali anak dengan beragam les dan kursus, tidak menjamin anak otomatis jadi pandai. Yang terjadi bisa sebaliknya, anak kita frustrasi, bahkan bisa bunuh diri seperti dilakukan Lysher Loh Jia Hui, siswi SD berusia 10 tahun. "PR lagi? Jangan dong Bu, saya 'kan sudah banyak PR dari sekolah," rengek Joshua kepada ibu guru lesnya. Terang saja ia keberatan. Dalam seminggu Joshua yang baru 10 tahun umurnya itu harus mengikuti empat macam les. Apalagi sekarang di sekolahnya ada jam tambahan pelajaran, sehingga ia jadi tidak punya waktu bermain. Akibatnya, di tempat les ia jadi sering berselisih dengan temannya. Begitu sensitif, digoda sedikit saja langsung marah. Di sekolah pun perhatian terhadap proses pengajaran menurun dan sering lupa bikin pekerjaan rumah (PR).

Haus kasih sayang

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun