setiap aku pulang kuliah aku sering melihat kakek-kakek yang menjual es lilin dengan berjalan kaki, padahal berjualan seperti itu apakah banyak keuntungan yang diperolehnya? g' banyak paling cuma seratus rupiah saja keuntungan yang diperoleh, hujan saja ia masih berjualan tenpa menggunakan pelindung hujan kakek itu tetap membunyikan kncingan yang digunakan untuk memanggil pembeli. bayangkan saja setiap pagi entah panas entah hujan ia tidak menghiraukannya. dalam hati aku menagis yaallah kenapa kakek itu tegar sekali tidak pantang menyerah walaupun hanya sedikit upah yang diterimanya.
bandingkan saja dengan pejabat tinggi yang setiap bulan bahkan setiap hari mendapatkan uang yang lebih mereka tidak mensyujuri apa yang didapatkannya, tetapi mereka masih murka mereka ingin mendapatkan uang yang lebih dengan korupsi dan jalan yang tidak halal.
mereka tidak mengetahui bahwa masih banyak orang yang memerlukan bantuan dan harus dibantu malah pejabat itu bersenang-senang menggunakan uang haramnya untuk berfoya-foya.
bayangkan bagaimana cara menindaklanjuti hal tersebut....
seorang kakek yang berjualan es dengan upah seratus rupiah lebih terhormat dan bermoral dari pada pejabat yang mempunyai gaji berjuta-juta tetapi juga melakukan korupsi dan memakan uang haramnya...