Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Seperti Ngerujak, yang Penting Seuhah

13 Juni 2019   15:01 Diperbarui: 13 Juni 2019   15:28 19 0
Apakah kita pernah melihat, cara orang makan rujak itu tertib? Misalnya, kedondongnya terlebih dahulu dikupas dan dihabiskan baru buah lainnya, entah itu nanas atau bengkuang?

Kalau saya sih belum pernah melihat cara orang memakan rujak setertib itu. Bahkan saya sendiri pun saat menikmati rujak, tidak memikirkan hal itu. Yang ada, 'hajar' sana-sini. Mungkin yang pertama kedongdong, tapi selanjutnya bisa mentimun, jambu air, jambu batu, jambu monyet, jambulmu kalau kurang.

Saya gak nyalahin cara makan rujaknya. Namun saya ingin memotret hal ini, percis seperti kelakukan netijen jaman now. Apa pun yang dibahas, yang penting ngegas dulu. Peduli badut bac*tannya berdasar atau tidak, menyakiti atau tidak, sopan atau tidak kepada yang lebih tua dan berilmu.

Tidak mendudukkan perkara pada hal yang menjadi intinya. Jarang mendahulukan adab dalam menyatakan pendapat.

Selama objek yang dibicarakan berseberangan dengan pilihan politiknya. Argumentasi seilmiah apa pun cuma masuk mata tapi gak masuk ke otak. Bahkan pada tahap bebal, dikasih ayat-ayat Quran pun ditolak mentah-mentah.

Itu yang menggunakan akun asli, teman kita misalkan. Belum lagi akun-akun medsos gentayangan, pakai PP cewek aduhai, yang kalimat nyeyehnya hampir serupa dan serentak. Gimana gak hiruk pikuk dunia permedsosan? Sialnya, tuyul medsos seperti itu diorganisir, orang-orangnya dibayar, kan balakutak hanyir.

Menyimak bac*tan netijen seperti sedang melihat orang makan rujak. Terserah buah mana yang akan dihap-hap, yang penting seuhah. Seolah rumusnya begini, ngebac*t tanpa nyenyeh bagai ngerujak tanpa hah! []


~Kemiri Raray, 12/06/2019

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun