Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Balada Bapak-Bapak

30 Juni 2020   07:31 Diperbarui: 30 Juni 2020   07:31 47 1
yang mengemis
bukan lagi di seberang jalan
menadah tangan
berharap sepeser uang
yang miskin
bukan pula di tepi sungai
mengail ikan
bermandi limbah Bapak

turut berduka atas hilangnya berita
di mulut Bapak, gigi ada yang ompong
pucuk dicinta ulam pun tiba
susuk Astradina berapa harganya?
gemah ripah loh jinawi
gemar riba' toh nyauri

Bapakku peringkat satu
telat datang pulang duluan
telat bantuan meringkik kemudian
hidupnya melankolis
kadang pura-pura tuli
telinga rumahnya perlu digergaji
kadang lidahnya bisulan
menganga api-api
bakar hutan lagi

bokongnya pun butuh kursi lebih besar
Mega proyek ambisius estimasi
hantam waktu nyuri legitimasi
tau-tau shubuh sudah jadi
keras juga kopi Bapak
dua matanya paripurna
saat sidang ada maunya

anak-anakmu marah, Pak!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun