Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Aku, Secangkir Kopi, Profesor dan UI

1 April 2010   14:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:03 75 0

Inilah tahun keempatku kuliah di UI. Ya, UI. O, bukan, bukan yang itu. UI, Universitas Indie. Maksudku, Universitas Independen. Jangan kau pikir cuma band dan penerbit saja yang indie. Universitas juga. Kau tahu maksudku bukan? Ya, aku menyelenggarakan perkuliahan ini sendiri. Kebebasan kujunjung tinggi disini. Kau tahu Summerhil School nya A.S Neil? Ya kira-kira seperti itu universitasku ini. Dosenku banyak. Banyak sekali. Tapi yang paling rajin datang adalah Professor Kalong. Ia memanggil dirinya begitu. Tak jelas apa maksudnya. Mungkin karena kebiasaannya begadang barangkali. Ia mengajariku menggambar, membaca dan menulis. Aku menikmatinya. Sangat menikmati. Sebelum bisa semuanya, aku sudah bisa menggambar. Sebab kata guru ngajiku, Tuhan lebih dulu mengajari menggambar daripada berhitung. Itulah mengapa anak umur dua tahun ketika di beri spidol, maka hal yang pasti dilakukannya adalah menggambar. Bukan menulis apalagi berhitung. Aku tidak belajar berhitung. Otakku serasa berhenti jika aku di suruh berhitung. Makanya Profesor dengan senang hati untuk mengajariku tiga hal tadi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun