Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Aku, Kambing, dan Samudra

31 Maret 2010   12:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:04 64 0

Kami selalu menganggapnya ke laut. Itu saja. Itulah kenanganku tentang sungai kecil di tengah-tengah persawahan kami. Kelak aku protes kepada ayahku tentang nama sungai ini. Orang kampung menamainya Kali Gede. Padahal, ia tak lebih dari tiga meter lebarnya. Tapi ia begitu penting bagi kami. Kau tahu kawan, perkampunganku berada di sebuah bekas letusan gunung api purba, sehingga konturnya menyerupai tempurung terbalik. Hanya gunung di semua sisinya. Satu-satunya saluran kencing ya..Kali Gede tadi. Leluhurku membangun perkampungan dan beranak pinak disana. Entah generasi keberapa aku ini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun