Pihak Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin turut mengkonfirmasi kembali pernyataan tersebut. Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto menjelaskan bahwa pakaian putih melambangkan kebersihan dan segala hal yang baik, dan menambahkan bahwa warna hitam identik dengan politik fitnah.
Pihak Badan Pemenengan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga pun merasa tersindir dengan pernyataan Jokowi tersebut. Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandiaga, Priyo Budi Santoso mengritik bahwa pernyataan tersebut merupakan pemikiran kolonial dan mempertanyakan Jokowi yang juga beberapa kali mengenakan jas di berbagai kegiatan kepresidenan.
Selain mempertanyakan pernyataan Jokowi, pihak BPN Prabowo-Sandiaga juga memberikan justifikasi atas alasan penggunaan jas oleh pasangan calonnya dalam Pilpres 2019. Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga Suhud Alynudin misalnya menjelaskan bahwa Prabowo-Sandiaga mengenakan jas sebagai pakaian resmi dalam surat suara karena menganggap Pemilu sebagai kegiatan resmi.
Pertanyaan yang kemudian muncul adalah terkait latar belakang pernyataan Jokowi. Mengapa Jokowi menyindir penggunaan jas yang identik dengan Prabowo-Sandi? Lalu, apakah serangan tersebut justru salah tempat karena Jokowi sendiri juga pernah mengenakan jas?