Kemegahan Banten Tua berakhir setelah invasi kolonial Belanda pada abad ke-17, yang secara signifikan berkontribusi pada penurunan kerajaan. Meskipun demikian, Banten Tua terus menjadi landmark sejarah dan budaya yang vital bagi penduduk Banten, menampilkan berbagai artefak arkeologi dan keagamaan yang masih ada sampai sekarang. Banten Lama terkenal sebagai situs ziarah, menampung banyak lokasi bersejarah dan situs pemakaman yang signifikan. Beberapa tempat wisata ziarah utama di Banten Lama meliputi:
1.Makam Sultan Maulana Hasanuddin Sultan Maulana Hasanuddin
sultan perdana Banten, memainkan peran penting dalam membangun dan memelihara kerajaan Banten selama abad ke-16. Situs pemakamannya ditemukan di dalam kompleks pemakaman Keraton Banten Lama, yang diakui sebagai tujuan ziarah utama. Ia dihormati sebagai salah satu tokoh Islam terkemuka di Banten.
2.Makam Sultan Ageng Tirtayasa
Sultan Ageng Tirtayasa dirayakan sebagai salah satu sultan Banten, terkenal karena perlawanannya terhadap penjajahan Belanda. Tempat peristirahatannya juga terletak di Banten Lama, berdekatan dengan kompleks Istana Banten Tua. Sultan Ageng Tirtayasa dihormati sebagai pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan dan kedaulatan kerajaan Banten.
3.Masjid Agung Banten
Masjid Agung Banten termasuk salah satu masjid tertua di Indonesia, didirikan pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin. Masjid ini memiliki kepentingan sejarah dan arsitektur yang signifikan, berfungsi sebagai lambang utama peradaban Islam di Banten. Ini juga telah menjadi situs ziarah terkemuka bagi umat Islam yang mengunjungi Banten Tua.
4.Keraton Banten Lama
Keraton Banten Lama merupakan situs bersejarah yang saat ini berdiri sebagai objek wisata dan ziarah. Pengunjung di sini dapat menjelajahi sisa-sisa struktur istana yang dulunya berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan budaya kerajaan Banten.
5..Peran Ziarah dalam Kehidupan
Masyarakat Ziarah ke Banten Lama memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat, terutama mengenai dimensi agama dan budaya. Mengunjungi makam sultan dan cendekiawan di Banten Tua merupakan bagian integral dari tradisi masyarakat Banten untuk menghormati tokoh-tokoh sejarah yang secara signifikan berkontribusi pada penyebaran Islam dan pembentukan kerajaan Banten. Selain itu, ziarah berfungsi sebagai saluran untuk doa, mencari berkat, dan memperkuat hubungan spiritual dengan leluhur.
Tradisi dan Kepercayaan Banyak orang dari Banten memulai ziarah ke Banten Lama selama hari-hari penting, terutama selama perayaan Islam besar, terutama selama bulan menghormati kelahiran Nabi Muhammad dan Idul Fitri. Selain itu, ziarah ke makam yang dihormati ini sering menjadi bagian dari pencarian spiritual pribadi atau keluarga untuk berkah dan doa untuk kemakmuran.
Restorasi dan Pelestarian Menyadari pentingnya Banten Lama dalam narasi sejarah Indonesia, upaya ekstensif telah dimulai untuk melindungi landmark bersejarah kawasan ini. Baik entitas pemerintah maupun masyarakat lokal bekerja serempak untuk menegakkan dan melindungi situs-situs bersejarah ini, melayani tujuan ganda sebagai tempat wisata dan lokasi ziarah suci bagi umat Islam di seluruh Indonesia. Akibatnya, perjalanan ke Banten Lama melampaui ketaatan agama belaka, berkembang menjadi kesempatan untuk menghargai dan memahami sejarah kerajaan Banten yang kaya, yang secara signifikan telah membentuk evolusi budaya, agama, dan sejarah.