Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Gatot Kaca...eh Antasena

14 April 2010   15:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:47 130 0
Suatu pagi di depan TK-ku ada kakek tua tertatih-tatih berjalan, entah karena beban dagangan yang dipikul terlalu berat ataukah karena beban usia. Tapi bukan itu yang menarik perhatianku melainkan dagangannya. Berpuluh lakon wayang terjajar rapi pada pikulannya, ya beliau adalah seorang pengrajin wayang kardus merangkap bagian penjualan.

"Pak, semar dan gatotkaca ada?" tanyaku. Dengan sigap beliau mengambilkan wayang yang kumaksud. Setelah negosiasi harga, kuperoleh semar dan gatot kaca yang keduanya adalah tokoh pewayangan favoritku seharga Rp. 20.000,- saja, tentunya dengan sedikit bonus mendalang (Beliau jago juga mendalang). Senangnya melihat antusiasme para muridku tentang dua wayang yang kubawa masuk. Bertubi pertanyaan ingin tahu yang tak tertahankan terlontar dari mulut mungil mereka.

OK, untuk menuntaskan rasa penasaran mereka ku pilih si 'Otot Kawat Balung Wesi' untuk memamerkan keahlianku mendalang, seusai ceritaku mereka berebut untuk mencoba mendalang, tentu dengan gaya bahasa khas anak-anak. Leganya hatiku, setidaknya satu tokoh wayang telah mereka kenal, mengenalkan budaya negeri semenjak dini amat penting bukan???

Seusai sekolah aku pulang dengan membawa 'Gatot Kaca' untuk kumainkan didepan anakku sendiri....baru membuka pagar ayahku yang juga penggemar wayang menyambut kedatanganku sembari bertanya,"Beli dimana wayang Antasena ini?" "Lho ini Gatotkaca," ralatku. Lalu ayah mengajakku duduk dan memberitahu perbedaan gambar pada Gatotkaca dan Antasena.....aku hanya melongo dan sedetik kemudian mulai berfikir apa yang akan kukatakan pada muridku esok??? dan secepat kilat menuju laptop untuk mencari tahu informasi tentang si Antasena ini.........

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun