Tepat di atas meja ruang tengah tempat kau biasa menikmati kopi buatan jari-jariku yang kau sebuat kelingking semua
Gelap tak tergantikan
Jika malam tiba, aku hanya bisa berjalan meraba
Lutut dan tulang keringku berulang terantuk, dan membiru
Aku tak punya tangga untuk mendaki, bola lampu itu terlalu tinggi jika harus kuraih dengan tanganku
Terpaksa!!!!
Aku biarkan tiap malamku diisi hitam
Ada kursi kosong tepat di ruang tengah
Kursi yang biasa kau duduki sambil mengusap keningku yang sandar di dadamu yang nyaman
Sudah tebal dengan debu, dan laba-laba betina yang menganyam jaring salju
Ada cangkir keramik kosong di atas meja
Bekas bibirmu masih menempel di sana
Ada aku
Menatap semua seperti menonton video yang kuulang-ulang
Kuulang
Agar aku tak sampai lupa