Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Gemeretak Rindu dari Bangsal Rumah Sakit

22 September 2020   00:30 Diperbarui: 22 September 2020   01:16 88 11
Sudah malam ternyata
Ketika suster datang menyalakan lampu diruangan kecil tempatku merebahkan tubuhku
Mengantarkan obat yang harus aku minum sebelum aku tidur, dan mengganti infusku
Ruangan ini membatasiku dengan dunia luar
Membuatku lupa hangatnya matahari atau teduhnya hujan
Aku melewati detik demi detik tanpa pemangangan lain
Kecuali dinding putih kamar rawatku
Kami sekumpulan orang yg ingin sembuh dengan berbagai masalah kesehatan
Berjuang semampu kami, berpasrah sedalam yang kami mampu
Dokter bilang, kami tak boleh dijenguk
Bukan karna kami penderita covid, tapi hanya tindakan pencegahan
Khawatir yang sakit bertambah sakit, yang sehat menjadi sakit
Batin ini merindu
Pada Bapak yang selalu minta dibuatkan kopi
Pada Ibu yang selalu bertanya dimana kacamatanya
Pada adik yang selalu sibuk minta hotspot untuk daring
Dan pada pompom kucing kesayanganku
Juga padamu, yang selalu memantauku lewat videocall
Aku rindu alam dan segala isinya
Entah seperti apa wangi tanah basah yang diguyur hujan
Irama tetesan ekstrak kopi yang menetes dari v60
Suara mamang mie tek-tek yang tiap malam lewat dari depan rumahku
Ahh, ini tak akan lama
Segera, aku pasti akan bisa menikmatinya lagi
Dengan segala kenormalan baru
Dengan segala pelajaran baru
Aku hanya perlu disiplin, belajar mencintai diriku dan siapa pun

Medan, 21 Sept 2020
Dari salah satu kamar di rumah sakit swasta

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun