Yang manis dan memabukkan itu tuak.
Yang manis, memabukkan sekaligus menyakitkan itu janji politisi,
terutama setelah terpilih menduduki kursi-kursi terhormat
lalu lupa atau berkelit
dengan segala janji-janjinya.
Jadi seperti gula atau tuak,
janji-janji politisi dicicipi secukupnya saja,
wahai rakyat jelata.
Dirasakan manisnya secukupnya.
Jangan sampai ditenggak sampai mabuk
apalagi sampai kecewa dan tersakiti.