tirai malam terangkat oleh tangan-tangan tidak kasat mata.
Pelan-pelan
selimut-selimut mimpi disingkapkan
gelap beringsut
dan cahaya berpendar
Pelan-pelan
Segenap makhluk pagi bersama embun-embun
senandungkan balada tentang semesta
yang membuka satu lagi halaman baru
buku akbar kehidupan.
Pagi bergerak dengan elegan dan syahdu
seperti bait-bait doa
sampai berpasang-pasang mata terbuka
dan berpasang-pasang kaki berderap.
Saat itulah peradaban akan bergerak lebih cepat.
Cepat-cepat
tirai malam terangkat
selimput mimpi tersingkap
mesin-mesin dinyalakan
janji dan jadwal dipastikan.
Tidak ada ruang untuk yang lambat dan lalai.
Bahkan pagi pun dipaksa
untuk segera menuntaskan doa-doanya.