Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Artikel Utama

Puisi: Pagi yang Belum Tuntas

21 April 2024   20:14 Diperbarui: 22 April 2024   00:06 684 50
Pelan-pelan
tirai malam terangkat oleh tangan-tangan tidak kasat mata.
Pelan-pelan
selimut-selimut mimpi disingkapkan
gelap beringsut
dan cahaya berpendar

Pelan-pelan
Segenap makhluk pagi bersama embun-embun
senandungkan balada tentang semesta
yang membuka satu lagi halaman baru
buku akbar kehidupan.

Pagi bergerak dengan elegan dan syahdu
seperti bait-bait doa
sampai berpasang-pasang mata terbuka
dan berpasang-pasang kaki berderap.
Saat itulah peradaban akan bergerak lebih cepat.

Cepat-cepat
tirai malam terangkat
selimput mimpi tersingkap
mesin-mesin dinyalakan
janji dan jadwal dipastikan.

Tidak ada ruang untuk yang lambat dan lalai.
Bahkan pagi pun dipaksa
untuk segera menuntaskan doa-doanya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun