Bahkan pemilik hati pun sering kali terperosok jatuh
lalu tenggelam di kedalaman hatinya sendiri
tanpa suar
tanpa peluit bahaya
sehingga tiada siapapun yang tahu
sampai tubuh si pemilik hati
tahu-tahu diombang-ambingkan laut
dan tertambat di kayu-kayu dermaga.
Maka balaslah tatap mata
dan ucap kata mereka
yang acap melabuhkan senyum.
Mungkin
kita bisa menaksir dalamnya hati
dengan cahaya dari pandangan mata.
Tidak perlu ikut jatuh dan tenggelam di kedalaman hatinya.
Tapi setidaknya kita bisa jadi suar
jadi peluit bahaya
atau bahkan jadi penyelamat
sebelum semuanya jadi terlambat.