Bukan tentang laju kendaraan kita yang terantuk-antuk setiap kali melewatinya
atau genangan lumpur saat penghujan tiba
dan kepulan debu saat kemarau datang.
Bukan.
Tapi ini tentang janji
janji yang jadi nostalgia berulang
janji yang mestinya jadi roda untuk memutar peradaban.
Seperti halnya janji suci yang diucapkan sepasang kekasih di depan altar
janji bakti yang diucapkan para pemimpin pada rakyatnya
pun adalah janji pada Sang Pemilik Semesta.
Jadi saat jalanan rusak sudah berubah jadi jalanan mulus dan lurus
atau jalanan mulus berubah jadi jalanan rusak
mari bersama-sama mengenang
jalanan bukan sekadar anggaran yang harus dialokasikan
atau pencitraan yang harus dijalankan
tapi di sana ada janji yang harus ditunaikan.