matahari mengetuk kaca jendela
dan beberapa ekor kumbang berseru-seru memanggil.
Hasilnya?
Sang lelaki masih larut dalam mimpi.
Weker kedua berbunyi
matahari mengetuk pintu kamar
burung-burung bernyanyi di sebelah jendela
bunga dandelion menari-nari
bersama semut-semut dan serangga-serangga penghuni rumput.
Pagi di awal musim semi ini terlalu indah untuk dilewatkan begitu saja.
Tapi sang lelaki masih bergeming
terpaku dengan nyaman di atas kasur.
Weker ketiga berbunyi.
Kekasihnya menarik selimut dan menggodanya dengan jari jemari
Tapi seperti putri tidur dalam kisah dongeng
sang lelaki tetap bergeming.
Sang kekasih pun beranjak keluar kamar.
Tidak lama kemudian dia kembali
sambil membawa secangkir kopi yang masih mengepul.
Aroma arabika yang khas menguar memenuhi sudut-sudut kamar.
Sang lelaki perlahan-lahan meregangkan tangannya ke atas kepala
lalu membuka mata untuk pertama kalinya.
Dia pun tersenyum pada sang kekasih
pada matahari
pada burung-burung
pada pagi yang cerah.
Dia sudah siap memulai hari.