sayangnya tidak semua orang menikmati keindahannya
seperti Tuan Putri yang duduk termangu di balik kaca jendela.
Rindu itu seperti perangkap yang kasatmata
tapi entah mengapa kakinya selalu terjerat saat melangkah.
Dia pun mengambil selembar kertas dan mulai menulis surat cinta.
Kata demi kata
baris demi baris terangkai dengan syahdu.
Setelah surat itu dituntaskan
dia melipatnya menjadi seekor kupu-kupu.
Kali ini bukan pesawat atau perahu
mereka hanya akan bergerak mengikuti aliran angin atau air
sedangkan kupu-kupu akan bergerak mengikuti nalurinya.
Setelah diberi kecupan berisi mantra cinta
kupu-kupu pun terbang lincah menyusuri dinding-dinding kamar.
Tuan Putri membuka jendelanya
dan menuntun kupu-kupu kertas terbang ke alam bebas
terbang di atas barisan pohon-pohon pinus
menuju awan-awan berwarna perak.
Kupu-kupu kertas pun menjadi siluet mungil
di depan cahaya keemasan bulan purnama.
Semoga kupu-kupu kertas sampai dengan selamat
kepada Sang Pangeran di negeri seberang.
Mari berdoa bersama Tuan Putri.