di atas tanah bercampur lumpur
angin sepoi-sepoi bertanya,
"Bilakah badai akan tiba?"
Tapi sandal jepit bergeming
luruh dalam sepi
di tengah salah satu lorong pasar rakyat.
Keramaian tahun baru sudah pergi
tinggal para pedagang yang termangu berteman sunyi.
Kecewa
angin sepoi-sepoi terbang rendah
menyusuri sudut-sudut pasar yang gelap dan dekil
mencari jawaban
juga pemilik sendal jepit yang ditinggalkan sendirian.
Sekian lama mencari
jawaban datang dari seorang bapak tua penjaja gula aren
"Ayo berkemas-kemas, Kawan! Badai akan segera tiba!"
Yang lain pun keluar dari lapak
mengamati langit yang semakin gelap.
Baris-baris hujan mulai jatuh satu-satu
dan angin mulai bertiup deras
mengibarkan pucuk-pucuk pepohonan
dan terpal para pedagang.
Cemas merambat di wajah-wajah mereka
sebaliknya
angin sepoi-sepoi terlihat gembira
dia akan segera pulang
bersatu kembali dengan badai yang sudah dinantikannya.