sekalipun nomor KTP kita sudah terserak di dunia maya
dan nomor HP kita sudah diketahui seluruh dunia.
Bukan hanya nomor yang satu
pun yang kedua, ketiga, keempat.
Selalu masih ada yang bisa kita sembunyikan
wajah asli kita, misalnya
bukan topeng yang saat ini kita kenakan.
Masih ada yang bisa kita sembunyikan
opini yang belum dituliskan
kata-kata yang belum diucapkan
imajinasi terliar yang baru terbayangkan
dan skandal yang baru selesai direncanakan.
Kita masih punya privilege
yang tersimpan rapat-rapat
sekalipun kita tidur dalam satu selimut dengan cracker paling canggih.
Bahkan kita bisa leluasa menyembunyikan bulan purnama
di dalam cangkir kopi kita
selagi kita belum membisikkan koordinat cangkir kopi itu ke kuping gawai kita.
Pertanyaannya adalah
berapa lama kita kuat menyimpan rahasia itu?