lewat doa dan air mata
lewat puisi yang ditulis getir di dalam dada
berharap kamu segera menemukan jalan pulang ke tepian kehidupan.
Mungkin di sana sepi
gelap
dingin
atau mungkin juga hangat
dan tentram.
Hanya kamu yang bisa menjawabnya
karena saat ini jeram-jeram yang membelah Bern itu
telah jadi batas
antara raga dan atma
doa dan ikhtiar
duka dan ikhlas.
Mereka telah menitipkanmu pada jeram-jeram sungai Aare
lewat asa dan nestapa
berharap kamu segera menemukan jalan pulang ke tepian kehidupan.