membuat bibir mungil membentuk lekuk-lekuk lucu
antara segera melumat atau melepeh dahulu
membiarkan sendok di tangan ibu menari-nari di atas piring
atau berteriak kencang agar suapan berikut kembali mampir dalam hening.
Kehidupan pun sering membentuk lekuk-lekuk lucu.
Beranjak dewasa
justru membuat kita terus belajar menenun waktu menjadi topeng tidak kasat mata
untuk menyembunyikan apa yang sebenarnya kita pinta
dan menempa waktu menjadi rantai tidak kasat mata
untuk membelenggu cinta yang awalnya merdeka di dalam dada
sadar atau tidak.
Haruskah sesekali kita belajar kejujuran dari anak kecil?