Dia sedang menunggu
menunggu dua orang dari masa lalu
yang berjanji bertemu malam ini untuk masa depan.
Setelah gerimis reda
masa lalu itu datang dalam rupa seorang lelaki muda
sendirian sayangnya.
Bulan setengah purnama keluar dan mendapati sang lelaki
sedang menyembunyikan kesedihan mendalam.
Ah,
kepingan janji itu mestinya utuh malam ini.
"Apa yang terjadi?" tanya bulan setengah purnama.
"Dia memilih takdir yang lain, bersama jodoh dari orang tuanya," sahut lelaki
berusaha tegar.
Tapi yang nampak hanya elegi yang belum diakhiri
dan hati yang rapuh karena kehilangan.
Gerimis kembali mengucur.
Kali ini bukan dari awan-awan kelabu asalnya
tapi dari bulan setengah purnama yang ikut nelangsa.
Mereka pun menghabiskan malam dalam ratapan
berharap pagi segera datang dan menunjukkan jalan.