lalu berlari kencang
menerjang
dan meninju kerasnya kehidupan.
Tapi kadang kita juga harus berhenti
hanya berdiam diri
dan membiarkan pikiran menyelami diri sendiri.
Bergeming dalam sepi
memandangi sudut rumah yang terluput selama ini
sembari
mengakrabi sebuah perspektif sepuas hati.
Tidak ada penghakiman
hanya ada kesadaran dan secangkir kopi,
secangkir kopi yang bisa mengisi dirinya sendiri
setiap kali isi cangkir menghanyutkan kita
menuju perspektif yang lain.