sepasang mata memandang sepasang mata lainnya.
Mereka berkata-kata dalam hening di ujung malam.
Aku berwarna biru, kata mata si pria
Aku berwarna coklat, sahut mata si wanita
Apa itu tidak akan jadi masalah? tanya mata pria.
Itu akan jadi masalah bagi mereka, tapi tidak bagiku, sahut mata wanita.
Dua pasang mata menyembunyikan dirinya di balik hangatnya pelupuk
untuk sesaat
lalu menatap bola mata berwarna kuning cerah di langit.
Tidak ada yang pernah menolak warna bola mata yang satu itu
siapa pun
di belahan bumi mana pun.
Sayang, berarti itu akan jadi masalah kita, timpal mata pria lagi.
Mungkin tidak, jika anak kita nanti memiliki mata biru dan coklat, jawab mata wanita.
Lalu sepasang mata coklat mulai berpendar
begitu pula sepasang mata biru.
Kini
cahaya dua pasang mata itu jadi lebih semarak
dari bintang-bintang di langit malam.
Pemilik mata coklat pun mengulurkan tangannya.
Dia sudah siap memandang rembulan dari belahan bumi mana pun.