sedang menghitung-hitung purnama.
Awalnya menggunakan jemari tangan kanannya
lalu lanjut dengan jemari tangan kirinya
lalu dengan jari-jari kedua kakinya.
Karena tidak cukup
dia pun menghitung menggunakan benda-benda lainnya
kancing baju tidurnya
manik-manik yang melingkar di lehernya
bilah-bilah bambu di pagar rumahnya
bahkan ranting-ranting cemara.
Sudah berpuluh-puluh purnama pergi
tanpa ada kabar dari kekasih.
Rindu?
Mungkin bukan itu perasaannya saat ini
tapi takut.
Takut tidak ada lagi cinta untuknya
takut kekasihnya benar-benar lupa jalan kembali
dan takut ditelan oleh siluetnya sendiri.