sejahat-jahatnya mantan pacar
bisa lebih jahat lagi mantan kader.
Mereka seperti laba-laba yang menenun jaring-jaring tidak kasat mata
di sudut-sudut ruangan sekretariat.
Awalnya diabaikan
lalu tahu-tahu sarangnya sudah memenuhi seluruh ruangan
dan menguras oksigen dalam dada.
Kini
setelah ketua partai yang baru dipersembahkan ke lini masa
para politisi larut dalam momentum yang berbeda.
Ada yang merayakan kemenangan, ada yang merenungkan kekalahan
ada yang gembira, ada yang nelangsa
ada yang gegap gempita, ada yang menggeluti senyap.
Tapi tidak perlu risau dan berpolemik, wahai rakyat jelata.
Kita hanyalah seekor lalat yang terjebak dalam
jaring-jaring tidak kasat mata laba-laba oligarki
hanya saja laba-laba enggan mengunyah kita jadi serpih.
Kita telah terlanjur hidup akur sebagai mangsa dan pemangsa
entah simbiosis macam apa itu?
KLB
hanyalah salah satu diksi dalam semesta artikel politik.
Jadi
mari gelar tikar
seduh kopi
dan nikmati artikelnya tanpa tendensi.