Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Nurani Jatuh dalam Comberan

7 Desember 2020   20:40 Diperbarui: 7 Desember 2020   20:45 173 50
Malam masih tabah saat wanita pemulung sampah itu mendorong gerobaknya lambat-lambat menyusuri koridor yang dibentuk dari tumpukan botol plastik.

Pintu rumah menyambut tapi periuk nasi belum beruntung malam ini, mungkin pagi besok saat sisa-sisa peradaban sudah ditukar dengan lembar-lembar Rupiah. Begitu juga dengan perut-perut yang minta diisi.

Di dalam kamar wanita itu mengusap-usap kartu tanda penduduk yang sudah nyaris jadi gambar monokrom. Baginya kartu itu adalah segalanya.

Sebaliknya, bagi petinggi departemen milik negara, kartu itu hanyalah statistik yang rigid. Jadi tidak apa-apa mengembat 10 ribu dari 300 ribu. "Masih ada 290 ribu, bukan?" tanyanya pada nurani yang jatuh ke dalam comberan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun