seru bocah-bocah yang bermandi matahari senja
keringat membuat kulit mereka pantulkan warna tembaga
adu sepak, pamer gigi dan tawa
tiada yang tersinggung dan marah.
Anjay!
seru para influencer di lini masa
jempol mereka gesit mengantar konvoi komentar di sana
pamer emoji dan opini
tiada yang merasa tersisih.
Anjay!
seru ketua umum partai di balik podium
retorika menggema getarkan tembok-tembok auditorium
bakar semangat para kader yang senior dan bau kencur
agar tiada yang abai atau tertidur.
Tapi apa lacur?
Sehari kemudian pidato digoreng di sana-sini
jadi polemik berhari-hari
berujung gugat-menggugat, adu nyali, adu materi
mencari siapa yang paling kinclong sebagai politisi.
Anjay!