Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi: Pernikahan yang Tertunda

8 Agustus 2020   19:03 Diperbarui: 8 Agustus 2020   19:05 156 39
Pengantin pria dan wanita
tersungkur ke tanah.

Seperti bayi yang baru belajar berdiri
mereka bangun
dan saling memandang seperti sepasang orang asing yang baru saja bertemu.

Bukan saja karena ada puluhan kunang-kunang di siang hari
debu yang memenuhi atmosfir
atau dengung dalam telinga yang menelan suara-suara lainnya.

Mereka telah terlatih bertahun-tahun menggunakan bahasa kalbu, jadi tanpa bersuara pun mereka tetap bisa bercakap-cakap.

Kamu mendengarnya? tanya pengantin pria.
Ya, aku mendengarnya, sahut pengantin wanita.

Mereka benar
ledakan dan gelombang kejut dahsyat seperti kiamat tiba
telah membuat mereka
dan puluhan handai taulan berjatuhan.

Terdengar teriakan-teriakan cemas lainnya saat gendang telinga mereka mulai pulih.

Lalu mereka melihat gedung tempat mereka akan menggelar ijab kabul
sekarang rata dengan tanah.

Mereka akan segera tahu dari headline news
amonium nitrat
zat kimia itu
baru saja menunda pernikahan mereka
sampai dengan waktu yang belum ditentukan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun