Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi | 5 April 2020

5 April 2020   07:27 Diperbarui: 5 April 2020   07:24 317 26
Di awal pekan suci
pintu gereja masih tertutup rapat
lengang
hampa
seperti katakombe yang ditinggalkan umatnya.

Tapi sesungguhnya tidak ada yang pergi
kami masih tetap di sini
mengatup tangan
di antara bukit-bukit
di tepi belantara
dalam gang-gang sempit
dan pencakar langit.

Bersorak-sorai dalam keheningan
bernyanyi dalam kontemplasi
berdoa dalam kesederhanaan
merenungkan kembali keimanan di tengah pandemi.

kami lambungkan doa dan harapan
pada pemilik kehidupan.
seperti embun di atas daun palma
yang dipanggil matahari.

Badai datang dan pergi
tapi Gereja tidak pernah mati.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun