Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Artikel Utama

Puisi | Pelabuhan Berwarna Tembaga

15 Februari 2020   20:12 Diperbarui: 15 Februari 2020   22:19 232 29
Asmara telah usai berganti dengan nelangsa
kapal layar akan segera meninggalkan kota
membawa kepingan cinta
dan doa
jauh ke balik kabut yang menyelimuti samudra.

Pada senja yang tidak mau berpisah dengan siang
daun jati terakhir jatuh ke tanah
pamit pada matahari musim gugur.

Di ujung pelabuhan yang berwarna tembaga
wanita itu mengelus kepingan cinta lain
yang dititip dalam rahimnya
menunggu
berharap kabut akan menyingkap pagi yang cerah untuk mereka.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun