berjatuhan dari langit tiap waktu
hari ini belum sempat kurapikan
hingga memenuhi atap rumah
memenuhi kebun dan halaman
jalan dan gang
hingga ojek online komplain berat kepadaku.
Memang biasanya huruf-huruf itu akan kujalin
sampai menjadi kata
frase
kalimat
bahkan sebuah novel jika perlu.
"Bersihkan dulu huruf-huruf itu, Nak"
Pak RW yang mungkin terganggu juga ikut bicara
lama-lama di pendengaranku mirip suara kaset pita
jadul tapi tidak klasik.
Padahal kopiku baru seteguk kuminum
bahkan selimut di atas tempat tidur belum aku rapikan.
Ah, Emak mulai membersihkan huruf-huruf itu
satu demi satu
menyapu dan mengumpulkan mereka di dekat serambi rumah
entah mengapa kali ini dia peduli
karena empati
atau karena lagi enggan menyetir motor matic.
Huruf-huruf itu di sana
jadi mirip tumpukan daun kering
hanya perlu memantik api kecil untuk membakarnya habis
sebelum asapnya bergabung pada awan-awan
terkondensasi
dan huruf-huruf jatuh kembali
lalu ojek onlineĀ akan komplain lagi.
Hei, kamu yang sedang bingung
mari minum kopi denganku
maukah berbagi ruang kosong di dalam kepalamu?