yang membedakan hitam atau putih,
jahat atau baik,
gelap atau terang,
hanyalah hati dan kepala yang penuh interpretasi.
Kita mengatakan
simbol-simbol hanyalah eksistensi semu pada suatu tempat dan waktu
tapi seringkali lalai membiarkan simbol-simbol menguasai kita
bahkan,
menguasai peradaban kita.
Sehingga di suatu masa
kita hanya tertawa receh melihat simbol-simbol dibakar seteru,
sedangkan di masa yang lain
kita berang setengah mati saat simbol-simbol disentil kawan sendiri.
Ya, kita adalah entitas yang bersimbiosis dengan simbol dan segala kaidahnya.
Pilihlah simbolmu sendiri untuk menjadi penanda sejarah.
Jika sedang tidak ingin, tak perlu risau.
Nikmatilah masa kini.
Saat jiwamu dorman,
simbol-lah yang kan mencari dan memilihmu
sebab peradaban harus terus berjalan dan bumi harus terus berputar.
---