kita seringkali tak perlu bertanya bila dia berawal dan berakhir
atau mengapa dia terjadi?
Kita hanya perlu menjalankannya.
Kesetiaan hadir tiba-tiba
seperti bintang jatuh.
Dia datang saat tanpa sengaja
kita berekonsiliasi
dengan hati nurani.
Kesetiaan tak datang dari pandang mata
karena mata mampu membuat kita berzinah dalam hati
bukan pula dari kata-kata
karena kata-kata adalah madu dan racun dalam satu guci.
Dia bukan sekedar konsensus atau janji
dia melampaui nilai-nilai yang diciptakan kompromi.
Bukan
kesetiaan bukan pula dari cinta
dia jauh melampaui cinta
dia masih ada di sana bahkan ketika cinta tak lagi tersisa
Kesetiaan tumbuh dari hati yang murni
tempat dimana dia berada.
kesetiaan itu lembut
tapi cukup kuat mengikat dan melepaskan.
Seperti takdir
kita seringkali tak perlu bertanya bila dia berawal dan berakhir