Pada sebuah siang yang hangat, kepala dusun sedang menengahi kasus pencurian yang menimpa salah satu warganya. Kumisnya yang lebat bak sulur beringin naik turun seiring anggukan kepalanya mendengar curhat Pak Oploh. Warga terkaya di dusun itu mengadu papan-papan yang disiapkan untuk membangun rumah kudanya tiba-tiba hilang.
KEMBALI KE ARTIKEL