Saat matamu terpejam, tertidur dalam, dan jiwamu nyaris menyentuh awan-awan, pandanglah ragamu yang rapuh di bawah sana. Dia terkapar tanpa sekat dan tanpa perlindungan. Makhluk-makhluk malam sanggup mengendus darah perawannya dari jarak puluhan mil. Mereka dengan senang hati mereguknya. Peri-peri hitam pun bersembunyi menunggu lampu kamar dipadamkan sebelum memangsanya.
KEMBALI KE ARTIKEL