Siang terik menyapa kota. Matahari baru saja menguapkan cerita tentang “saudara tua” yang menyerah di tangan pasukan sekutu. Tapi gema letusan-letusan bedil seperti masih terngiang-ngiang di gendang pendengaran. Aroma peperangan juga belum bisa sepenuhnya pergi dari penciumanku.
KEMBALI KE ARTIKEL