Didera insomnia, Pak Tua pun mulai menghitung bintang di langit Desember. Walaupun yang terjadi kemudian, setiap hitungannya bertambah, matanya malah semakin berbinar. Setelah hitungan ke-seratus dia beranjak ke balkon kamar, agar lebih leluasa memandang langit malam.
KEMBALI KE ARTIKEL