memberi salam pada langit merah.
Tanah dan rumput basah oleh embun
seperti bayi yang dimandikan ibunya.
.
Daun mahoni mengetuk
lalu jemari sang pujangga membuka tirai jendela.
Desah semesta ditiupkan pada kertas sang pujangga,
pagi ini pun
dia masih terjaga.
Aroma kopi hitam menggantungkan potongan kantuk
di pelupuk mata.
.
Sang pujangga meniup gelas kopi
menebar asap putih pada relung pagi.
.
Ayam jantan mematuk remah-remah,
merayu betina yang malu-malu mendekat.
Perhatian sang pujangga teralih.
Sejenak tersenyum.
.
Lalu kembali menorehkan goresan tinta
di atas kertas putih
melukiskan gundah dan nelangsa yang bergelayut
karena kekasih hati dibawa angin
ke ujung kehampaan.