Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Pria Hebat itu, Kamu!

19 Oktober 2013   08:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:20 113 0
Sore yang basah

tercium aroma khas tanah selepas hujan

kutaruh kelopak-kelopak bunga yang terpisah

kulantunkan doa rindu untukmu

rindu yang mungkin tak pernah kudapat jawabnya

teringat tadi pagi

tatapanmu yang kosong

tampak lelah saat kucium keningmu

dan malam sebelumnya

kubahagia bisa menemanimu

sepanjang malam,

meski tak banyak yang sempat terungkap,

aku tahu, ada banyak yang tersirat.

ah, maafkan aku yang tak sempat memperlihatkan

gambar-gambar pernikahanku padamu

dan aku tak berhak menyatakan sedihku

karena kamu tak menyaksikan hari bahagiaku,

hari bahagia yang tak sepenuhnya bahagia.

karena tak ada kamu, tak ada senyum dan gambarmu di hari itu.

tak apalah, mungkin takdir tak berpihak pada kita.

tapi terimakasih tak terhingga,

Terimakasih telah menjadi Pria yang Luar biasa Hebat,

yang  telah mengntarkanku pada bahagia ini,

telah memberikan segala yang terbaik,

telah mengorbankan jiwa dan raga,

untukku,

putri bungsumu.

Rindu dan do'a menyertaimu Bapak,

Biar Tuhan memelukmu di Surga

Aku beranjak bangkit,

Pria disampingku memelukku

dan tak henti mencium keningku,

atau sekedar mengusap-usap

kepalaku yang terhalang kerudung.

"Bapak, Aku pergi, Aku akan sering menengokmu

Percayalah putri bungsumu akan baik-baik saja,

Percayakan pada pria ini, suamiku,

dan biarkan do'aku tetp mengalun untukmu"

#Mengenang Bapak, 1409

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun