Kita sering kali kesusahan dalam mengungkapkan perasaan, pikiran dan pengalaman-pengalaman diri kepada orang lain dengan baik. Padahal, kita membutuhkan untuk bisa mencurahkan hasrat-hasrat tersebut, namun kita tidak bisa mengendalikannya. Tidak jarang kita diselimuti perasaan takut akan penilaian orang lain atas pengungkapan kita, khawatir dengan respon orang lain yang tidak diinginkan, tidak tahu harus memulai dari mana dan bagaimana harus mengungkapkannya dan lain-lain. Hal-hal tersebutlah yang sering kali menjadi penghambat kita untuk bisa menyampaikan perasaan dan pikiran-pikiran kita kepada orang lain. Jika hasrat-hasrat tersebut tidak mampu kita penuhi, maka diri kita berusaha me”repress” sebagai upaya mempertahankan diri atau berusaha bertahan dan beradaptasi dengan kenyataan, dengan kata lain tubuh kita berusaha mencari pengalihan-pengalihan sebagai upaya penyelesaian atas konflik psikologis.