Sejak Januari 2016, perkiraan dari Kang Pibsa awal mula berdirinya Rumah Baca Bambu Biroe. Rumah baca yang berisi tak begitu banyak buku diletakkan di depan rumahnya. Sedikit saja bukunya, tentu juga pengunjungnya baru sedikit. Kebanyakan anak-anak sekolah madarasah hanya iseng saja bermain di depan rumah. Mereka mulai menjamah buku dan membuka beberapa lembar dan diletakkan kembali ke raknya. Entah dibaca atau tidak, yang penting buku itu telah dilihat-lihat terutama buku yang bergambar. Dari situlah terlihat buku memiliki ‘medan magnet’ bagi anak-anak.
KEMBALI KE ARTIKEL