Kebiasaan itu masih berlangsung sampai sekarang. Setelah menikah buku semakin banyak. Rak tak cukup lagi, hingga lemari baju pun menjadi lemari buku. Suatu kali teman yang berkunjung ke rumah bertanya, “untuk apa buku sebanyak itu lo simpan?” Saya jawab sekenanya saja, “Untuk anak, biar dia punya perpustakaan sendiri.”Saya puas, mengumpulnya meski buku-buku itu tetap tampak baru, jarang dibaca.
KEMBALI KE ARTIKEL