Dalam kata pengantar buku, saya mengibaratkan grup rock legendaris God Bless sebagai sosok gajah, binatang berbadan dan berkaki besar, berkuping lebar bak kipas, berbelalai menjuntai, berekor mungil, bermata kecil sipit atau malah tertarik dengan gadingnya, tergantung kita merabanya. Dalam mengamati sesuatu masing-masing orang punya perspektif sudut padang dan sudut rasa.
KEMBALI KE ARTIKEL