Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Yang Lapar dan Haus

12 Februari 2024   07:52 Diperbarui: 12 Februari 2024   08:02 103 14
Yang lapar
Yang haus
Berdiri di depan pintu gerbang
Istana megah
Berbalut emas dan berlian
Tertutup rapat

Bukankah istana megah itu milik rakyat jelata?
Tidak!
Pemiliknya: penguasa, politisi, pengusaha
Yang jelata hanya jadi sapi perah
Kasih kenyang yang berkuasa dan kroninya
Yang jelata tetap melarat!

Yang lapar
Yang haus
Pergi ke tanah lapang
Pegang pacul dan parang
Bukan kebun
Olah tanah

Tanam dan rawat
Tuai hasil berlimpah
Hidup mandiri tanpa mengemis
Tulang dan otot awet sampai usia senja
Daripada mengemis makan dan minum instan
Bikin tubuh semakin lembek dan rapuh

Gerbang emas tertutup rapat
Tapi, hamparan lahan terbuka luas
Tuaian tak pernah habis untuk yang rajin dan tekun
Tak lagi bergantung pada janji politisi
Janji manis sesaat
Lalu, lupa selama berkuasa

Makan dari kebun sendiri
Tak lagi lapar
Minum dari air sumur sendiri
Tak lagi haus
Mandiri tanpa mengemis
Membagi jadi kesukaan

Abepura, 8 Februari 2024; 07.19 WIT

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun