Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Ingatan pada Para Pengungsi

20 Juni 2023   05:52 Diperbarui: 20 Juni 2023   05:58 82 6
Pada rumah bumi, tak semua makhluk berdamai
Rumah bumi sedang porak-poranda oleh peperangan
Ideologi, kekuasaan, kapitalisme tak terkontrol menghancurkan manusia
Manusia harus pergi meninggalkan tanah leluhur ke negeri asing demi selamat

Perpisahan selalu meninggalkan jejak luka tak terobati
Seperti seorang ibu yang kesakitan saat melahirkan, begitulah sakitnya meninggalkan tanah tumpah darah
Luka mengaga mengalirkan darah tak terbendung
Melahirkan penderitaan, isak tangis, air mata dan kematian tak berujung

Menerjang badai di tengah samudra luas berharap selamat
Melintasi rimba pada malam kelam dan siang berkabut
Mencari rumah aman tanpa kekerasan dan perang
Tetapi, tak seorang pun menjamin selamat atau tidak!

Sering tenggelam dan membeku di dasar samudra tanpa pesan apa pun
Mati tertimbun reruntuhan tanah longsor tanpa ada yang menolong
Terkulai di tenda pengungsian tanpa kepastian akan tiba di rumah damai
Getir sukma pada jasad kaku menyisakan linangan air mata  

Perang berujung kesengsaraan dan kematian
Perang memaksa orang meninggalkan tanah kelahirannya
Lalu, tersisa isak tangis dan ketidakpastian masa depan
Maut selalu mengintai di setiap langkah mencari selamat

Abepura, 20 Juni 2023; 07.26 WIT

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun