Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Haus

8 April 2023   09:19 Diperbarui: 20 April 2023   14:03 166 4
Keringat mengucur bagaikan mata air
Tubuh tak lagi menyisakan air
Terkuras habis di perjalanan berliku
Beban di pundak semakin berat

Haus menyengat tubuh yang melintasi jalan berliku
Lidah dan mulut terasa kering
Tubuh semakin lemas tak berdaya
Adakah setetes air untuk melepas dahaga?


Di sini, bukan hanya setetes air
Sebab, mata air sedang mengalir
Tetapi, yang tampak di depan mata hanya padang gurun gersang
Tak ada pohon yang tumbuh dan burung berkicau

Haus di depan mata air jernih
Tak berdaya menggapainya
Diperdayai sampai air di tubuh pun tak tersisa
Tangan tak sampai meraih seteguk air

Tubuh kekar tak menjamin dapat menimba dan meminum air
Mulut harus terbuka meminta tolong
Tetapi, adakah hati yang tergerak untuk menuntun ke mata air itu?
Sebab, di sini semua orang sibuk dengan dirinya sendiri!

Air untuk melegakan tubuh fisik
Kasih untuk menguatkan jiwa
Di sini, tersedia mata air untuk tubuh dan jiwa
Gratis, datang, timba dan minum!

 Abepura, 7 April 2023; 08.26 WIT

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun