Kini, setelah 52 tahun Pastor Yan mengorbankan jiwa raganya, pendidikan di tanah Asmat belum membaik. Perjumpaan orang Asmat dengan dunia luar: orang pendatang, baik para guru, para pegawai pemerintah, TNI, Polri maupun pedagang belum memberikan perubahan berarti bagi orang Asmat. Sebaliknya, orang Asmat semakin terpuruk di dalam ketidakberdayaannya menghadapi perubahan yang sangat cepat di tanah Asmat.
KEMBALI KE ARTIKEL