Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Ironi Sang Pengukir di Lumpur Asmat

11 Mei 2017   05:08 Diperbarui: 23 Oktober 2018   13:24 290 0
Sang mentari sudah kembali ke peraduannya. Gelap menyelimuti kota Agats, Asmat. Lampu jalan agak redup. Motor listrik dan sepeda masih lalu lalang di atas jalan komposit. Di seberang jalan, tampak samar seorang lelaki menenteng ukiran di tangannya. Ia mengenakan celana pendek dan kaos oblong, tanpa alas kaki.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun