Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Paris Menurut Novel Edensor Andrea Hirata

21 September 2013   23:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:34 1514 1
Akhir April tahun 2012, saya berkesempatan mengunjungi Paris, ibukota negara Perancis. Kota dengan sebutan La Ville-Lumière (kota cahaya) ini menjadi ikon fesyen dunia dan berhasil memikat lebih dari 40 juta pelancong setiap tahunnya. Kunjungan ini seakan memuaskan dahaga setelah saya membaca dan melihat cukup banyak referensi mengenai Paris secara khusus dan Perancis secara umum. Enam tahun setelah menonton film Paris, Je t’amie (2006). Film omnibus yang mencuplik 20 cerita pendek dari tiap arrondissement. Lima tahun semenjak saya memutuskan berhenti belajar bahasa Perancis di CCF (Centre Culturel Francais) Wijaya dengan alasan sibuk dan kesulitan membagi waktu. Les bahasa ini pun hanya dijalani satu tahun. Dan empat tahun setelah saya menamatkan novel Edensor (2007), karangan Andrea Hirata. Edensor adalah seri ketiga dari tetralogi Laskar Pelangi. Novel ini mengisahkan petualangan Ikal dan Arai yang mendapatkan beasiswa dari Uni Eropa untuk melanjutkan studi di Paris. Petualangan di Paris ini seakan-akan seperti ajakan khusus yang meminta saya suatu saat nanti harus mengunjungi Paris. Penulis novel ini mempromosikan Paris melalui ucapan seorang guru bernama, Pak Balia. Ia memompa semangat murid-muridnya untuk berani bermimpi.

“Murid-muridku, berkelanalah, jelajahi Eropa, jamah Afrika. Tuntutlah ilmu sampai ke Sorbonne di Paris, saksikan karya-karya besar Antoni Gaudi di Spanyol”
Semilir angin yang terhembus dari riak-riak emas Sungai Seine menyambut kami. Sungai ini terbelah dua ditudungi selang-seling jembatan-jembatan artistik berusia ratusan tahun. Damai dan tenang seperti air yang pelan-pelan dicurahkan. Katedral, avenue, taman-taman, ornamen, dan galeri-galeri menghiasi pemandangan kiri kanan kami, harmonis memeluk kaki sang nyonya besar berkaki empat itu.
  1. Saat Ikal membeli compact disc Anggun C. Sasmi untuk mendengarkan lagu La Niege au Sahara di toko musik di kawasan kawasan elite L’Avenue des Champs-Elysesees.
  2. Paragraf sinis yang mengatakan: “Teater musim panas yang menjadi cerita orang-orang kaya baru Asia yang berbelanja di Paris. Pulang ke tanah air, mereka petantang-petenteng mengaku menjelajahi butik Prada sepanjang L’Avenue des Champs-Elysees, padahal memborong baju obral di Mal Lafayette.”
  1. Novel Edensor karya Andrea Hirata.
  2. Untuk referensi arrondissement kota Paris, silakan membaca laman Wikipedia (http://en.wikipedia.org/wiki/Arrondissements_of_Paris)
  3. Untuk referensi harga tiket dan zona kereta Métro dan RER, silakan melihat website RATP (http://www.ratp.fr/en/ratp/r_94834/parisvisite)
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun